Headlines News :
Home » , » Arti Manuskrip Laut Mati

Arti Manuskrip Laut Mati

Written By Unknown on Kamis, 11 April 2013 | 02.39



Manuskrip Laut Mati yang dimaksud adalah sekumpulan tulisan tangan kuno yang berhasil diketemukan antara tahun 1947 - 1956 di dalam gua­gua tersembunyi di pegunungan yang terletak di sebelah barat Laut Mati, antara lain kawasan Qumran, Muraba'at, Khirbat, Mrd, Ein Jeda dan Masada. Penemuan tersebut, khususnya yang berasal dari wilayah Qumran atau Umran, wilayah Tepi Barat Jordan yang berjarak hanya beberapa kilometer selatan kota Yerikho (Areeha), semenjak setengah abad yang lalu, telah membawa dampak sangat dalam pada pola pikir peneliti-peneliti Yahudi dan Kristen di seluruh dunia. Selanjutnya penemuan-penemuan spektakuler itu, secara pasti, telah mengakibatkan terjadinya perubahan pada banyak struktur kepercayaan yang selama ini diyakini di Palestina. Meski demikian, kita masih berada di awal langkah sehingga belum bisa diharapkan untuk mendapatkan hasil-hasil yang sempurna, kecuali apabila seluruh naskah yang ada berhasil dipublikasikan dan difahami maknanya oleh para peneliti.
 
Peta Laut Mati
Peta Laut Mati
Ketika Perang Dunia II hampir reda, tepatnya pada bulan Pebruari tahun 1947, ditemukan gua pertama dekat Laut Mati. Ketika itu Palestina di bawah perwalian Inggris dan Jerusalem masih dalam genggaman rakyat Palestina. Awalnya, Muhammad Ad-Dib, seorang anak gembala kehilangan seekor domba miliknya. Ia berasal dari suku Ta'amirah yang mendiami wilayah yang membentang dari Jerusalem hingga tepian Laut Mati. Dalam usaha menemukan dombanya yang tersesat, anak gembala itu naik ke sebuah batu cadas. Dari tempat itu ia melihat celah sempit dari sebuah tebing yang berhadapan dengan lereng gunung. Dipungutnya sebuah batu, ia lemparkan batu itu ke dalam gua dan sekonyong­konyong terdengar beturan batu yang dilemparkannya dengan benda-benda yang tampaknya terbuat dari bahan tembikar. Gembala kecil itu kemudian menaiki lereng gunung dan mengintip dari atas. Dalam suasana remang-remang, Muhammad menyaksikan sejumlah perabot dari tembikar yang tersusun rapi di lantai gua. Esok paginya, Muhammad kembali ke gua diikuti beberapa orang kawan. Dan benar, di dalam gua itu mereka menemukan seperangkat perabot dari tembikar dan tujuh gulungan tulisan tangan.

Dalam waktu singkat, naskah manuskrip tulisan tangan itu telah dipamerkan untuk dijual oleh pedagang barang antik di Jerusalem, bernama Kando. Ia membeli barang itu dari seorang penduduk Ta'amirah. Athanasius Samuel, Kepala Biara Katolik Saint Markus di Swiss yang pada saat itu sedang berada di Jerusalem membeli 4 buah manuskrip, sedangkan 3 buah lainnya dibeli oleh Profesor Eliezer Sukenik dari University of Hebrew di Jerusalem.

Ketika Perang Arab - Israel berkecamuk, menyusul proklamasi berdirinya Negara Israel pada tanggal 15 Mei 1948, Atanasius khawatir akan nasib naskah-naskah kuno yang dibelinya. Ia berniat mengirimkan ke-empat naskah itu ke Amerika Serikat untuk dijual di sana. Namun akhirnya naskah-naskah itu dibeli oleh Yigael Yadin -anak Profesor Sukenik­dengan harga seperempat juta US dollar atas nama Hebrew University di Jerusalem. Dengan demikian, tujuh naskah temuan pertama itu berada dalam kepemilikan Hebrew University di Israel.

Artikel Sebelumnya Pengertian Penulis Injil
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. HedY Coba - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya